CARA HIDUP BAHAGIA DUNIA & AKHIRAT
Apakah
Anda selama ini merasa bahwa hidup Anda berlalu begitu saja? Apakah Anda
sulit mewujudkan banyak manfaat dalam hidup? Jika ya, jangan-jangan itu
pertanda bahwa hidup Anda tidak barokah.
Barokah
itu asalnya dari bahasa Arab. Artinya ziyadah fil khair, yakni kebaikan
demi kebaikan senantiasa bertambah-tambah dalam kehidupan kita. Nah,
apa kehidupan kita sudah demikian?
Banyak
orang beralasan bahwa hidupnya sepertinya tidak barokah karena ia punya
banyak masalah. Apa betul banyaknya masalah dalam hidup merupakan
penghalang untuk bisa hidup barokah? Apakah Anda sepakat bahwa kehidupan
Rasulullah dan para sahabat beliau itu barokah? Jika ya, Anda harus
tahu bahwa masalah-masalah yang mereka hadapi tidaklah kalah banyak,
atau bahkan jauh lebih banyak, daripada yang kita hadapi sekarang ini.
Lalu, mengapa mereka tetap bisa hidup dengan penuh barokah? Berikut ini
beberapa resep jitu untuk bisa menggapai hidup yang barokah.
Resep pertama, beriman dengan benar.
Hal
yang pertama dan yang paling utama agar kita bisa beriman dengan benar
adalah menjauhi segala bentuk syirik. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,”Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun” (QS An-Nisa’: 36). Pertanyaannya, apa kaitan iman
yang benar dengan hidup barokah? Jawabannya sederhana saja. Dengan
beriman yang benar, menjauhi segala bentuk syirik, kita bisa benar-benar
hidup dengan mandiri, terbebas dari berbagai belenggu dunia yang
mengungkung jiwa kita, sehingga hidup kita pun menjadi tenteram.
Resep kedua, bertaqwa di segala tempat.
Bertaqwa
itu mestinya kita lakukan di semua tempat, situasi dan kondisi. Jangan
hanya bertaqwa kalau sedang di masjid, lalu kita lepaskan baju taqwa itu
kala kita ada di kantor atau di tempat perniagaan. Jika kita masih
pilih-pilih seperti itu dalam urusan taqwa, bagaimana kita bisa berharap
hidup kita benar-benar barokah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,”Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan
ikutilah perbuatan burukmu dengan perbuatan yang baik, serta pergaulilah
manusia dengan akhlaq yang baik”.
Ada
tiga sarana untuk bisa hidup dengan penuh taqwa. Pertama, spiritualitas
(ruhiyah). Dengan spiritualitas, kita bisa melakukan taqarrub ilallah,
berusaha untuk semakin dekat kepada Allah. Kedua, intelektualitas
(‘aqliyah). Dengan intelektualitas atau akal pikiran, kita bisa
mengetahui bagaimana cara menjalani hidup ini sesuai dengan sunnatullah.
Dan ketiga, fisik (jismiyah). Dengan fisik yang sehat, kita bisa
beribadah dan bekerja secara optimal. Dus, ketiga sarana tersebut secara
bersama-sama harus kita bangun untuk menjadi sarana mencapai
kesempurnaan taqwa.
Nah,
kalau kita sudah bertaqwa, janji-janji manis Allah sudah menanti di
hadapan kita. Diantaranya adalah tuntunan, kesertaan, pengawasan dan
perlindungan dari Allah kapanpun dan dimanapun kita berada. Subhanallah,
luar biasa!
Resep hidup barokah yang ketiga adalah tak kenal henti beramal shalih.
Jangan
pernah mengenal kata cukup ataupun lelah untuk terus beramal shalih.
Fa-idzaa faraghta fanshab ‘Jika kamu telah usai dari satu aktivitas,
segeralah beralih pada aktivitas yang lainnya’. Hidup kita ini terlalu
singkat untuk kita pakai bersantai-santai. Bahkan kalau kita semua mau
jujur, kewajiban-kewajiban dan tanggungan yang harus kita tunaikan jauh
lebih banyak daripada segenap waktu yang kita miliki. Jadi, masihkah ada
alasan bagi kita untuk menganggur dan bersantai-santai? Tidak maukah
kita termasuk kedalam hamba-hamba-Nya yang sabiqun bil khairat, yang
senantiasa bergegas dalam melaksanakan berbagai amal kebaikan, baik yang
wajib maupun yang sunnah?
Disamping
itu, banyak menganggur dan bersantai-santai akan membuat syetan
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menggoda dan menjerumuskan
kita dalam berbagai dosa dan kemaksiatan. Berbeda jika kita banyak
disibukkan dengan amal-amal shalih, insyaallah peluang syetan untuk
menggoda kita akan lebih kecil.
Resep keempat untuk bisa hidup barokah adalah berkomitmen pada tuntunan syariat.
Kita
harus menyadari bahwa syariat ditetapkan oleh Allah tidak lain adalah
untuk kemaslahatan hidup kita, di dunia dan di akhirat. Sehingga, jika
kita benar-benar berkomitmen untuk melaksanakan tuntunan syariat dengan
baik maka insyaallah kita akan meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Sebaliknya, jika kita terbiasa meninggalkan ketentuan-ketentuan syariat
maka sebetulnya kita telah melawan sunnah kehidupan itu sendiri,
sehingga kitalah yang akan binasa. Percayalah, tidak ada aturan hidup
yang lebih baik dari syariat Allah. Lha wong Allah yang menciptakan
semua yang ada di alam ini. Jadi, pasti Dia pulalah yang paling tahu apa
yang paling maslahat bagi hamba-hamba-Nya.
Dalam
melaksanakan syariat Allah, kita tidak boleh setengah-setengah,
mengambil sebagian yang kita suka dan meninggalkan yang tidak kita
sukai. Kita harus melaksanakan semua ketentuan syariat secara total
(kaffat). Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kedalam Islam secara total (kaffah). Dan janganlah kalian
mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan adalah musuh yang
nyata bagi kalian.” (QS Al-Baqarah: 208)
Kita
harus berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa bisa berkomitmen terhadap
syariat, sembari senantiasa memohon kepada Allah agar diberikan taufik
dan kekuatan. Kita memohon kepada Allah agar dijadikan sebagai
hamba-hamba-Nya yang taat kepada syariat-Nya. Dan kita memohon
kepada-Nya agar hidup kita ini penuh barokah, senantiasa bertambah
kebaikan-kebaikannya.
1 komentar:
makasih banyak gan infonya ,,
blog walking nih :)
Post a Comment